|
ersaingan hidup semakin ketat
karena semakin banyak orang yang sama-sama mencari kesuksesan. Ada yang
berusaha dengan keras, tapi tetap saja terdahului oleh orang lain dan akhirnya
gagal. Ada yang berusaha sedikit saja, tapi bisa sukses, orang yang seperti itu
hanya berjumlah sedikit. Jika kita mengharapkan kesuksesan lewat keberuntungan,
berarti kita termasuk orang yang berpikiran sempit. Begitu banyak orang yang
terjerumus dalam pemikiran pendek seperti itu. kita harus ingat bahwa hasil
yang kita dapat itu berbanding lurus dengan usaha yang kita lakukan. Bila usaha
yang kita lakukan kecil, maka hasil yang kita dapat juga kecil. Bila kita
menginginkan sesuatu yang besar, kita juga harus melakukan usaha yang besar
pula. Semakin banyak rintangan dan hambatan yang kita lewati, hasilnya pun akan
semakin besar dan lebih berarti.
Bila kita
bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dengan hanya berdiam diri saja, maka
jalan –jalan akan sepi, pasar akan mati, mall-mall
akan tutup. Tak ada orang yang merasa perlu bersusah payah untuk mencari uang
dan kebutuhan. Tetapi itu tidak mungkin!. Kita harus memulai hari dengan
berusaha dan mengakhirinya pun dengan usaha.
Manusia yang melakukan usaha dalam meraih sukses
tidak hanya kita saja, boleh jadi yang mereka lakukan sama dengan kita , dan
terkadang kita malah kalah dengan mereka. Jika situasi itu yang terjadi, sebenarnya
apa yang membuat kita kalah? Apa yang membuat kita terdahulu? Padahal mereka
dengan kita memanfaatkan kesempatan yang sama?
Itulah kecenderungan manusia zaman sekarang, menunggu kesempatan datang baru
meraihnya. Kalau ternyata kesempatan itu sudah diserobot orang lain, yang
tersisa hanyalah kesedihan karena tidak bisa meraih kesempatan itu. Kemudian,
yang kita lakukan adalah menunggu adanya kesempatan lain, dan hal itu pun terus
berlanjut. Di masa mendatang, orang-orang seperti itu akan tersingkir oleh
kerasnya persaingan. Jika hanya memanfaatkan kesempatan yang datang saja, kita
akan berhadapan dengan orang-orang yang lebih kuat dan lebih pintar, dan
akhirnya kitalah yang kalah.
Jalan
yang tepat untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan bertindak proaktif.
Kondisi persaingan yang ketat seperti sekarang ini tidak bisa dimenangkan
dengan hanya sikap reaktif.
Anda tentunya
pernah meminum air putih, bukan? Karena begitu pentingnya air putih, para
dokter pun menyarankan untuk meminum air putih kurang lebih 18 gelas sehari.
Lebih dari 50% tubuh kita merupakan cairan, sehingga tubuh kita membutuhkan
cairan. Seperti yang telah kita ketahui, air putih boto;a dijual di pinggir
jalan, toko-toko, ataupun supermarket. Penemu ide untuk mengemas air putih ke
dalam botol itulah yang disebut proaktif. Dia
menciptakan kesempatan. Dahulu, tidak ada air putih yang dikemas dalam
botol. Orang beranggapan bahwa air putih itu merupakan barang yang biasa yang
tidak memiliki nilai jual. Namun, ada orang yang mencoba meningkatkan nilai
jual air putih dengan mengemasnya dalam botol, dan kini ide itu menciptakan
kesempatan besar bagi berdirinya perusahaan air minum.
Bibeh
Do’a,
komitmen, dan kerjakeras
Post a Comment